Loading...

Word Health Organization (WHO)

Word Health Organization (WHO)

Indonesia Resmi Bergabung dengan WHO Western Pacific Regional Office

Sekretariat

Oleh Riskal Muslim 13 Jun 2025

Penguatan Diplomasi dan Kolaborasi Kesehatan Lintas Kawasan

Jenewa, 23 Mei 2025 — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi mengesahkan perpindahan (reassignment) Indonesia dari wilayah kerja WHO South-East Asia Regional Office (SEARO) ke Western Pacific Regional Office (WPRO). Keputusan ini diambil secara konsensus oleh seluruh negara anggota WHO dalam Sidang Majelis Kesehatan Dunia (World Health Assembly/WHA) ke-78 yang berlangsung di Jenewa, Swiss.

Langkah strategis ini menjadi tonggak penting dalam arah baru diplomasi kesehatan Indonesia. Perpindahan ini mencerminkan komitmen Pemerintah Indonesia untuk memperkuat kerja sama regional dalam menangani isu-isu kesehatan lintas batas serta memperluas akses terhadap inovasi dan sumber daya global di bidang kesehatan.

Landasan Strategis dan Pelajaran dari Pandemi

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, dr. Kunta Wibawa Dasa Nugraha, M.Si, menyampaikan bahwa keputusan ini merupakan refleksi atas pembelajaran mendalam selama pandemi COVID-19.

“Pandemi menyadarkan kita akan pentingnya kolaborasi regional yang kuat, khususnya dengan negara-negara tetangga terdekat. Bergabung dengan WPRO sejalan dengan visi Indonesia dalam memperkuat diplomasi kesehatan dan meningkatkan kapasitas nasional,” jelas Kunta di sela-sela sidang WHA.

Keputusan ini juga mempertimbangkan faktor geografis dan epidemiologis. Indonesia berbatasan darat dan laut dengan 10 negara, serta memiliki penerbangan langsung ke 18 negara—sebagian besar merupakan bagian dari kawasan WPRO. Provinsi seperti Papua dan Maluku memiliki tantangan kesehatan yang serupa dengan negara-negara Pasifik, sementara wilayah Sumatera memiliki keterkaitan etnik dan budaya yang erat dengan Malaysia dan Singapura.

Peluang Baru, Komitmen Berlanjut

Perpindahan ke WPRO membuka peluang lebih luas bagi Indonesia untuk:

Berbagi praktik baik dan inovasi kesehatan masyarakat,

Memperkuat sistem surveilans dan respons penyakit lintas batas,

Meningkatkan kapasitas penanganan penyakit menular dan tidak menular,

Mempercepat pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) bidang kesehatan.

Langkah ini juga mendapat sambutan positif dari berbagai negara anggota WHO yang hadir dalam sidang, termasuk Australia, Vanuatu, Filipina, Singapura, Selandia Baru, Papua Nugini, Korea Selatan, Norwegia, Kamboja, Jepang, Maladewa, dan China. Mereka menyatakan komitmen mendukung Indonesia dalam proses transisi ini.

Transisi Bertahap dan Kolaborasi Lintas Wilayah

Perubahan keanggotaan ini efektif berlaku mulai 23 Mei 2025, dan akan dilaksanakan secara bertahap. Pemerintah Indonesia akan terus melakukan koordinasi intensif dengan WHO SEARO dan WHO WPRO guna memastikan proses transisi berjalan lancar dan efektif.

Meski resmi bergabung dengan kawasan Pasifik Barat, Indonesia menegaskan tetap akan menjaga hubungan baik serta kerja sama bilateral dan multilateral dengan negara-negara anggota SEARO yang selama ini telah terjalin erat.

Untuk diketahui:
Indonesia menjadi negara pertama dalam sejarah WHO yang secara resmi berpindah dari satu kawasan regional ke kawasan lainnya, menandai dinamika baru dalam arsitektur kerja sama kesehatan global.

Sumber: Berita ini disadur dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (https://www.kemkes.go.id).